Selasa, 16 November 2010

profil guru geografi


INDRA PARIMARMA S.SOS

PERSEBARAN FLORA DI DUNIA


Pada tahun 1889 C. Hart Meeriem, seorang peneliti biologi alam berpendapat bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah di pengaruhi oleh temperature. Kemudian dapat di buktikan adanya factor kelembaban ternyata lebih berperan daripada factor temperature. Curah hujan yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman besar. Sebaliknya, semakin kita bergerak ke daerah dengan curah hujan rendah tumbuhan akan didominasi oleh tumbuhan kecil, padang rumput dan akhirnya kaktus atau tanaman padang pasir.
Komunitas Flora secara umum di dunia dapat di bagi menjadi tiga macam yaitu :
a. Hutan, tumbuhan utama berupa pohon-pohon besar
b. Padang rumput, tumbuhan utama adalah rumpaut
c. Gurun, tumbuhan utama dan kondisi iklimnya.
Setiap jenis komunitas tumbuhan tersebut, dibagi lagi menjadi beberapa jenis komunitas. Berikut macam komunitas organism tumbuhan berdasarkan perubahan naik garis lintang( yang berarti pula penurunan temperaturnya)dalam pembagian mintakat (zona) temperature.
1. Hutan Tropis
Di daerah hutan basah tropika terdapat berates-ratus spesies tumbuhan, yang mungkin berbeda dengan yang lain. Hutan-hutan basah tropika di seluruh dunia mempunyai persamaan. Sepanjang tahun hutan cukup mendapatkan air dan keadaan alamnya memungkinkan terjaginya pertumbuhan yang lama sehingga komunitas hutan tersebut kompleks. Misalnya, terdapat di daerah tropika dan subtropika yang ada di Indonesia, daerah Australia bagian utara, Papua, Afrika Tengah dan Amerika Tengah.
Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20-40 meter dengan cabang-cabangnya yang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung yang mengakibatakan hutan menjadi gelap. Dasar hutan selalu gelap, air hujan sulit mencapai dasar hutantersebut secara langsung. Kelembaban selalu tinggi dan tetap dengan rata-rata 25 . Pada hutan bawah tropika selain pepohonan yang tinggi, terdapat tumbuhan yang khas yaitu liana dan epifit. Rotan adalah jenis liana, sedangkan anggrek adalah jenis epifit.
2. Hutan Gugur
Di daerah yang beriklim sedang, selain terdapat banyak padang rumput dan kadang-kadang ada gurun, yang paling khas adalah adanya hutan gugur, yang disebabkan oleh hal-hal berikut .
a. Curah hujan merata sepanjang tahun antara 750-1000 mm per tahun serta adanya musim dingin dan musim panas sehingga tumbuhan mengadakan penyesuaian yaitu dengan menggugurkan daunnya menjelang musim dingin.
b. Musim yang mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak musim gugur sampai musim semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim matipada musim dingin. Yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat berkecambah menjelang musim panas.
Perbedaan hutan gugur dan hutan basah adalah dalam hal kepadatan jaraknya. Di hutan gugur, jarak antara pohon-pohonya tidak terlalu padat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10-20 spesies.
3. Taiga
Taiga adalah huatan pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Pohon-pohon yang terdapat di hutan taiga misalnya konifera, terutam pohon picia, alder (alnus), birch(betula), dan juniper (juniperus). Daerah ini merupakan bioma yang hanya terdiri dari satu spesies pohon. Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi utara ( Siberia Utara, Rusia, Ameriaka Tengah dan Utara), dengan masa pertumbuhan pada musim panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
4. Padang Rumput
Daerah padang rumput ini terbentang dari daerah tropika samapai ke daerah subtropika. Curah hujan pada umumnya antara 250-500 mm per tahun. Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan seperti ini adalah rumput. Daerah padang rumput yang relative basah, seperti yanf terdapat di Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai tiga meter, misalnya rumput-rumput bluestem dan Indian grasses. Sedangkan daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek. Contohnya adalah rumput buffalo grasses dan rumput grama.

Padang rumput terdiri dari beberapa macam seperti berikut :

a. Tundra terdapat di daerah bersuhu dingin bercurah hujan rendah. Jenis tumbuhan yang ada adalah rumput-rumput kerdil
b. Praire(padang rumput) terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang bengan musim panas. Rumput di praire lebih tinggi di bandingkan dengan rumput tundra.
c. Stepa terdapat di derah dengan cuarah hujan tinggi. Daerah stepa umumnya terdiri dari rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar.
d. Sabana berupa rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi. Tumbuhan yang bias tahan hidup di daerah sabana adalah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembaban rendah.

5. Gurun

Daerah gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan dengan padang rumput. Keadaan alam dari padang rumput kearah gurun biasanya makin jauh makin gersang. Curah hujan rendah yaitu sekitar 250mm per tahun atau kurang.Hujan lebat jarang terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari sangat terik dan terjadi penguapan tinggi sehingga suhu siang hari sangat panas. Pada musim panas, suhu dapat lebih dari 40 . Perbedaan suhu siang dan malam hari sangat besar.
Tumbuhan yang dapat hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat. Pada umumnya, tumbuhan tumbuhan yang hidup di gurun berdaun kecil seperti duri atau tidak berdaun. Tumbuhan tersebut berakar panjang sehingga dapat mengambil air dari tempat yang dalam dan dapat menyimpan air dalam jaringan spon.
Apabila hujan turun,tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga dan berbuah dengan cepat. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa hari saja setelah hujan, tetapi sempat menghasilkan biji untuk berkembang lagi pada musim berikutnya.

6. Tundra

Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan kebanyakan di daerah lingkungan kutub utara. Daerah ini memiliki musim dingin yang panjang dan gelap dan musim panas yang panjang dan serta terang terus menerus. Daerah tundra di kutub dapat ini dapat mengalami gelap berbulan-bulan, karena matahari hanya mencapai 23 ½ °LU/LS. Di daerah ini tidak ada pohon yang tinggi, kalau ada pohon maka pohon itu terlihat pendek seperti semak. Di daerah tundra ini banyak terdapat lumut terutama sphagnum dan lichens(lumut kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan warna yang mencolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek sehingga pada musim pertumbuhan , pemandangannya sangat indah. Tumbuhan di daerah ini dapat beradaptasi terhadap keadaan yang dingin sehingga akan tetap hidup meskipun dalam keadaan beku.

PERSEBARAN FAUNA DI DUNIA


Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan kemudian dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace (1876). Ada beberapa faktor alam yang mempengaruhi persebaran fauna di dunia yang bersifat menghambat, yaitu faktor-faktor fisikyang berhubungan dengan keadaan di bumi, misalnya :
1. perairan (sungai, danau, laut)
2. daratan (gunung, lembah, jurang, padang pasir dll)
3. iklim (suhu, tekanan udara, kelembaban dll)
Alfred Russel Wallace mengelompokkan persebaran fauna di dunia menjadi 6 wilayah, yaitu :
Wilayah persebaran fauna di dunia
1. Paleartic
Kawasan persebaran fauna paleartik meliputi bagian utara benua Asia dan Eurasia, Himalaya, Afghanistan, Persia, Afrika, Inggris dan Jepang.
2. Neartic
Kawasan ini meliputi daerah Holartic, yaitu meliputi seluruh Amerika Utara, dataran tinggi Meksiko dan Greenland
3. Ethiopian

Persebaran fauna Etiopian ini meliputi daerah Afrika sebelah selatan, gurun Sahara, Madagaskar dan wilayah Arabia bagian selatan.


Wilayah persebaran fauna oriental meliputi seluruh Asia Tenggara dan selatan termasuk Indonesia bagian barat.


Daerah yang termasuk dalam wilayah persebaran fauna Australis adalah benua Australia, Selandia Baru, Papua, Maluku dan pulau-pulau kecil di sekitar samudera Pasifik.


Daerah persebaran fauna Neotropical terbentang dari Amerika Selatan, Meksiko bagian selatan, termasuk Amerika Tengah

PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA


Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun yang lalu, yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial). Pada saat itu terjadi pencairan es secara besar-besaran yang menyebabkan naiknya permukaan air laut di bumi, hal ini menyebabkan beberapa wilayah yang dangkal kemudian menjadi tenggelam oleh air laut dan membentuk wilayah perairan yang baru.
Beberapa wilayah perairan baru di sekitar Indonesia yang terbentuk pada masa berakhirnya zaman glasial itu adalah Laut Jawa yang terdapat di daerah Dangkalan Sunda dan Laut Arafuru yang terdapat di daerah Dangkalan Sahul. Terbentuknya perairan baru di daerah dangkalan tersebut menyebakan flora yang semula dapat dengan bebas bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi geologis.
Jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia meliputi hutan tropis, hutan musim, hutan pegunungan, hutan bakau dan sabana tropis. Persebaran flora di wilayah Indonesia itu sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu :
1. Wilayah Flora Sumatra-Kalimantan
Tersebar di pulau Sumatra dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton dll). Contoh flora khas yang tumbuh adalah Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)

2. Wilayah Flora Jawa-bali
Tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya (Kepulauan Seribu, Kep. Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Burohal (Kepel)
3. Wilayah Flora Kepulauan Wallacea
Tersebar di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh flora yang tumuh adalah pohon Sagu

4. Wilayah Flora Papua
Meliputi wilayah pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Contoh Flora Khas tumbuh adalah Uacalyptus, sama dengan jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Queensland Australia Utara.

PERSEBARAN FAUNA INDONESIA


Pola persebaran fauna di Indonesia sama dengan pola persebaran flora di Indonesia. Pola persebaran fauna di Indonesia terbagi atas tiga wilayah persebaran, yaitu :

Wilayah Persebaran Fauna Indonesia Barat
Dikawasan wilayah persebaran fauna Indonesia Barat, corak faunanya sebagian besar sama dengan corak fauna Asia.

Hal tersebut dikarenakan letak Indonesia barat dulunya bergabung dengan benua Asia sehingga banyak hewan dari Asia beralih ke wilayah Indonesia barat. Setelah hewan tersebut sampai di Indonesia berjuta-juta tahun yang lalu bumi mengalami pergeseran. Yang tadinya Indonesia barat bersatu dengan benua Asia sekarang menjadi terpisah. Hal tersebut menjadikan hewan yang tadinya dari benua Asia yang datang ke Indonesia barat tidak dapat kembali ke kawasan Asia.

Daerah persebaran fauna Indonesia barat meliputi pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali dan Pulau Kecil lainnya yang dikenal sebagai Paparan Sunda. Persebaran fauna Indonesia barat dibatasi oleh garis Wallace. Garis Wallace yaitu garis batas penyebaran fauna Asia di Indonesia.
Fauna khas dari Indonesia bagian Barat Adalah Gajah, Badak, Banteng, Harimau, Orang Utan, Beruang, Siamang, dan lain sebagainya.

Wilayah Persebaran Fauna Indonesia Tengah
Wilayah persebaran fauna Indonesia Tengah disebut juga wilayah fauna peralihan, karena fauna di kawasan Indonesia tengah merupakan fauna peralihan antara fauna tipe Asia dengan fauna tipe Australia.

Wilayah persebarasn fauna di Indonesia Tengah terletak di antara garis Wallace dibagian barat dan garis weber di bagian timur. Daerah persebarannya meliputi pulai Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Pulai kecilnya lainnya. Daerah kawasan ini dinamakan kawasan Wallace. Fauna khasnya yaitu Anoa, Babi Rusa dan Komodo

Wilayah Persebaran Fauna di Indonesia Timur
Wilayah persebaran fauna di Indonesia Timur, hewan yang hidup di daerah tersebut mirip dengan hewan tipe Australia karena pada zaman dahulu wilayah Irian Jaya, menyatu dengan wilayah Australia sehingga banyak hewan yang dari Australia berpindah ke kawasan Indonesia Timur.

Setelah hal itu terjadi, kemudian beberapa juta tahun kemudian bumi mengalami pergeseran yang menyebabkan pulai Irian Jaya beserta pulau kecil lainnya yang menyatu dengan Australia menjadi terpisah. Dengan begitu hewan yang beralih dari Australia ke Indonesia Timur tidak dapat kembali ke Australia.

Persebaran fauna di kawasann Indonesia Timur dibatasi oleh garis weber. Garis weber yaitu garis batas penyebaran fauna Australia di Indonesia.
Fauna khas dari Indonesia Timur yaitu Kangguru, Kasuari, Musang berkantung, burung Cendrawasih, Kakatua dan burung Kasuari.

BANK SOAL


1.Apakah persebaran flora dan fauna memiliki dampak positif dan negatif terhadap kehidupan masyarakat?

2.Hart Meeriem, seorang peneliti biologi alam berpendapat bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah di pengaruhi oleh?

3.Curah hujan yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung?

4.daerah dengan curah hujan rendah tumbuhan akan didominasi oleh?

5.Komunitas Flora secara umum di dunia dapat di bagi menjadi?

6.Padang rumput terdiri dari beberapa macam. seperti?

7.Daerah gurun banyak terdapat di daerah?

8.Tumbuhan yang dapat hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang?

9.Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan kebanyakan di daerah?

10.Persebaran fauna dikelompokkan dalam 3 wilayah geografis yaitu?